01 Februari 2011
Pagi ini sungguh sangat tidak menyenangkan.. saya dikagetkan dengan surat pemberitahuan bahwa polis asuransi yang sedang saya jalani hampir 20 bulan dinyatakan lapse. How come? Padahal saya bayar rutin tiap bulan melalui agen yang saya kenal dekat (beliau adalah ibu dari murid private saya ketika saya masih mahasiswa 2 tahun yang lalu). Setiap transfer, saya selalu konfirmasi ke agen saya itu, dan dia juga konfirmasi jika sudah menyetorkan dana nya. Detik itu juga saya langsung menghubungsi si agen daann.. tidak aktif.. duh, kesal rasanya..
Seminggu berselang dari situ, saya masih mencoba menghubunginya dan akhirnya kami berbalas sms, kami sepakat untuk bertemu di suatu tempat. Akhirnya dia mengakui jika selama 7 bulan terakhir uang dari saya tidak pernah dia setorkan. Dia beralasan, keluarganya sedang bermasalah. Suaminya melakukan tindak kekerasan terhadapnya, sehingga mereka baru saja bercerai. saya tanyakan perihal uang yang saya setorkan. Dia bilang, selama 7 bulan terakhir itu atm nya di ambil oleh suaminya dan dia tidak diperkenankan untuk menggunakan sepeserpun uang sama sekali.
Sebagai sesama perempuan, saya merasa kasian sekali terhadapnya, bayangkan, ibu dengan 2 anak, cerai karena dikasari suami, dan tidak punya pekerjaan sama sekali. Saya merasa empathy terhadapnya, terlebih karena anaknya pernah saya ajari juga, tapi saya tetap ingin menuntut hak saya kembali. Saya ingin uang yg sudah saya setorkan selama ini kembali, minimal setengahnya, karena jika polis saya masih aktif pun jumlah uang yang bisa diambil setelah 2 tahun bergabung, biasanya hanya setengahnya.
Saat itu juga, dia membuat surat pernyataan dan ditandatangani di atas materai 6 ribu rupiah sebagai bukti bahwa ia akan mengganti uang yang sudah saya setorkan dengan cara dicicil tiap bulannya dengan jumlah yang dia mampu (setelah dia mendapat pekerjaan), dan tentunya kami sepakati berdua.
Sebagai sesama perempuan, saya merasa kasian sekali terhadapnya, bayangkan, ibu dengan 2 anak, cerai karena dikasari suami, dan tidak punya pekerjaan sama sekali. Saya merasa empathy terhadapnya, terlebih karena anaknya pernah saya ajari juga, tapi saya tetap ingin menuntut hak saya kembali. Saya ingin uang yg sudah saya setorkan selama ini kembali, minimal setengahnya, karena jika polis saya masih aktif pun jumlah uang yang bisa diambil setelah 2 tahun bergabung, biasanya hanya setengahnya.
Saat itu juga, dia membuat surat pernyataan dan ditandatangani di atas materai 6 ribu rupiah sebagai bukti bahwa ia akan mengganti uang yang sudah saya setorkan dengan cara dicicil tiap bulannya dengan jumlah yang dia mampu (setelah dia mendapat pekerjaan), dan tentunya kami sepakati berdua.
Selang 3 bulan dari situ, saya tanya kabarnya, dia bilang masih belum dapat pekerjaan. Saya cukup mempercayainya pada waktu itu. Hingga urusan cicil-mencicil itu pun terlupakan dengan sendirinya karena kesibukan saya bekerja, mengurus anak dan suami,dll.
Tidak terasa hampir setahun berselang. saya yang penggiat bisnis online sekarang ini, seringkali online via facebook. Secara tak sengaja, saya melihat di salah satu wall teman yang ternyata mutual friend-nya si agen tersebut. Saya jadi teringat tentang janjinya yang katanya mau mengembalikan uang saya dengan cara mencicil. Penasaran, saya buka profile FB nya daaann dia totally membohongi saya yang sudah percaya sama dia. Di FB nya, ter-upload foto-foto dia bersama rekan2nya sedang berjalan-jalan, makan dan nongkrong di caFe, untuk ukuran ibu-ibu janda beranak dua yang katanya tidak punya pekerjaan kegiatan-kegiatan seperti itu rasanya mustahil dilakukan. Apalagi dari pembicaraan kami yang terakhir, dia tidak pernah sama sekali menunjukkan niat baiknya untuk mencicil sekalipun, bahkan tidak pernah menghubungi saya sekalipun dia sudah punya pekerjaan lagi (entah dia yang berbohong dulu bilangnya tidak punya kerja). Beruntunglah pada akhirnya saya mendapat info nomer handphone nya yang baru dan yang menyebalkan, dia tidak mengkonfirmasi kalau dia mengganti nomer hp nya!!
Tidak terasa hampir setahun berselang. saya yang penggiat bisnis online sekarang ini, seringkali online via facebook. Secara tak sengaja, saya melihat di salah satu wall teman yang ternyata mutual friend-nya si agen tersebut. Saya jadi teringat tentang janjinya yang katanya mau mengembalikan uang saya dengan cara mencicil. Penasaran, saya buka profile FB nya daaann dia totally membohongi saya yang sudah percaya sama dia. Di FB nya, ter-upload foto-foto dia bersama rekan2nya sedang berjalan-jalan, makan dan nongkrong di caFe, untuk ukuran ibu-ibu janda beranak dua yang katanya tidak punya pekerjaan kegiatan-kegiatan seperti itu rasanya mustahil dilakukan. Apalagi dari pembicaraan kami yang terakhir, dia tidak pernah sama sekali menunjukkan niat baiknya untuk mencicil sekalipun, bahkan tidak pernah menghubungi saya sekalipun dia sudah punya pekerjaan lagi (entah dia yang berbohong dulu bilangnya tidak punya kerja). Beruntunglah pada akhirnya saya mendapat info nomer handphone nya yang baru dan yang menyebalkan, dia tidak mengkonfirmasi kalau dia mengganti nomer hp nya!!
Setelah mendapatkan nomernya, saya mencoba menghubunginya, seperti biasa, slow respond. saya telepon dia, tak diangkat, karena dia tau saya yang menelepon. saya sms berkali-kali, akhirnya dia balas "iya, Bunda ganti nanti.." tanpa kepastian lagi. Saya bertekad, saya masih akan terus mengejar apa yang menjadi hak saya. Dia bilang mau mencicil awal Februari ini. Saya akan tunggu, kalau dia memang punya niat baik, dia akan membuktikannya.
Semoga kisah saya ini menjadi pelajaran untuk para perempuan di luar sana, ketika akan memiliki asuransi. Pilihlah produk asuransi yang tepat, dan yang terpenting, anda kenal dengan baik, siapa yang menjadi agen anda. Minimal, anda tau tempat tinggalnya dan latar belakang keluarganya. carilah agen yang benar-benar terbuka dan benar-benar mau membantu kita, hingga pada saatnya nanti ketika harus claim, dia mau mengurusi urusan kita hingga tuntas.
Setiap perusahaan asuransi memiliki program yang baik untuk para konsumennya, sayangnya, ada oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan keadaan untuk kepentingan pribadinya, seperti si agen saya itu. Sampai saat ini saya belum tau pasti apakah dia betul-betul mau mengembalikan atau tidak.
Setiap perusahaan asuransi memiliki program yang baik untuk para konsumennya, sayangnya, ada oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan keadaan untuk kepentingan pribadinya, seperti si agen saya itu. Sampai saat ini saya belum tau pasti apakah dia betul-betul mau mengembalikan atau tidak.
Sedikit catatan dari saya unntuk para perusahaan asuransi, mohon tindak lanjuti agen-agen yang tidak bertanggung jawab, karena sayang jika perusahaan sebagus itu bisa turun citranya hanya karena ulah seorang agen yang tidak bertanggung jawab. Bagi para pebisnis asuransi, jadilah agen yang baik untuk nasabah anda. anda tidak akan pernah mencapai kesusksesan karir tanpa nasabah anda. dan ingat, bisnis asuransi itu bisnis yang tidak mudah karena modal utamanya adalah KEPERCAYAAN. Sekali anda tidak dipercaya oleh orang lain, maka kesuksesan akan jauh dari Anda.
0 komentar:
Posting Komentar